Happy Valentine, Please Don’t Call

Kalau patah hatimu dijadikan film, lagu apa yang menjadi soundtrack?

Razan Tata
3 min readFeb 14, 2025
Photo by Rinck Content Studio on Unsplash

Raditya Dika pernah bilang, “Setiap orang akan mengalami patah hati terhebat, yang mengubah cara pandangnya terhadap cinta.”

Dan setiap patah hati selalu ada lagu mengiringi. Didengar tiap malam. Ketika kepala tak lagi riuh oleh kesibukan, tetapi diisi oleh kenangan yang kamu bilang hendak diusir.

Kalau patah hatimu dijadikan film, lagu apa yang akan menjadi soundtrack?

Belakangan ini, aku sering memutar Merry Christmas, Please Don’t Call dari Bleachers. Sering lewat di TikTok. Lagunya enak. Liriknya terlalu bagus untuk kusimpan sendiri.

Aku akan bagikan beberapa lirik yang bisa menyaingi quotes sajak populer di media sosial.

Photo by Deepak Gupta on Unsplash

You were mine, but you are awful every time.

Pernahkah kamu dekat dengan seseorang, dia baik kepada semua orang, lembut tutur katanya. Namun, yang tersisa untukmu hanya keluh kesahnya setiap malam. Marahnya yang ditahan seharian dilampiaskan kepadamu. Kamu ingin melempar protes, tetapi teringat bukannya pasangan yang baik menyediakan diri menjadi tempat pulangnya. Meski jadi samsak sekalipun.

I would rather burn forever. You should know that I died slow.

Terkadang lelah sampai ingin bilang, “Kamu harus tahu aku mati perlahan bersamamu. Kalau bisa, aku ingin terbakar saja detik ini.”

Manusia itu seperti lapisan bawang. Pertama kali berjumpa, kamu bertemu versi manisnya. Namun, waktu membuka lapisan dirinya yang lain. Bisa saja membuat matamu perih. Namun, kamu tetap ingin bersamanya. Karena kamu tahu kamu juga banyak kurangnya. Saling menerima kekurangan adalah cara supaya hubungan bertahan.

Hingga perihnya tak lagi tertahan.

Titik ketika kamu bertemu dengannya mulai sering was-was. Takut salah. Cemas apa pun yang kamu lakukan akan menjadi bencana. Akan membuatnya marah tanpa sebab.

You really left me on the line. Holding your baggage. You know I’m not your father.

Tawaran terbaik dari pasangan adalah ketika dia bilang, “Kalau ada apa-apa, cerita ke aku ya.”

Namun, kita juga harus sadar diri. Pasangan bukanlah orang tua kita. Dia juga ada waktu lelahnya. Dia juga memiliki beban yang menggelayuti pikirannya. Dia juga butuh teman cerita. Dia juga ingin didengar seperti kamu didengarkan.

Berbagi beban, bukan menyerahkan beban.

Begitu bukannya hubungan seharusnya berjalan?

How are you?

I hope you get everything you’ve ever wanted, and I hope I never hear about it. I hope you find someone you want, and I wish I never hear about it.

I hope you’re alright, please don’t call.

You’re the first person I want to tell when something good happens, but please don’t call.

I think about you all the time, please don’t call.

I miss you, please don’t call.

Happy New Year, please don’t call.

Happy Birthday, please don’t call.

Happy Valentine, please don’t call.

--

--

Razan Tata
Razan Tata

Written by Razan Tata

Seorang Content Writer dari Pontianak | Instagram: @razan_tata

No responses yet